Surat-surat Cinta Kahlil Gibran dan May Zaidah 1

Dr. Jamil Jabre menulis : “Sulit dibayangkan seorang pria dan seorang wanita jatuh cinta tanpa saling mengenal atau bertemu, kecuali hanya lewat korespondensi (surat-menyurat). Akan tetapi para seniman memang punya cara hidup sendiri yang aneh, dan hanya dapat di pahami oleh mereka sendiri.

Beliau menambahkan : “Hubungan sastra dan hubungan cinta antara Kahlil Gibran dan May Zaidah bukanlah sebuah dongeng atau praduga, tetapi sebaliknya adalah sebuah fakta yang dapat di buktikan kepada umum lewat surat-surat yang di terbitkan oleh May Zaidah setelah Gibran Wafat.”

Ketika Buku sayap-sayap cinta (The Broken Wings), pertama kali terbit dalam bahasa arab, Gibran mengirimkan satu jilid kepada May Zaidah, seorang pengarang Wanita terkenal dari Lebanon. Gibran meminta kepada May Zaidah untuk mengulasnya. Untuk itu May menulis surat sebagai berikut :

Baca selengkapnya...

Komentar

  1. kau tahu, ada versi cinta yang sama dengan cinta May-Kahlil saat ini. Kisah cinta itu menimpaku pula sekarang. Bayangkan, di zaman sriap orang memiliki media untuk mendeprivatisasi identitas diri dengan alat bernama facebook dan sejenisnya, kisah cinta kami, tak bedanya dengan kisah cinta May-Khalil, tak pernah bertemu hingga dia meninggalkanku untuk selamanya...Hanya torehan-torehan kata yang pernah kami buat yang tersisa dari hubungan kami. Kini, hanya ini yang aku harap, walaupun tak pernah benar-benar bertemu, tapi semoga dia selalu bisa mendengar jeritan rindu aku. Semoga pula aku benar2 bisa menyentuhnya kelak di kehidupan yang lain.itu saja.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpenku : SamSara dan Bulan

Anugerah Ibu Anugerah

Si Pahit Umur