Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Salam Blogger Indonesia

Gambar
Aktifitas blogging, begitu menyenangkan bagi yang menikmatinya. Mulai dari mengisi sebuah artikel dalam postingan blog, blog walking, teknik pengembangan SEO (Search Engine Optimization), meningkatkan jumlah pengunjung dan tentu saja banyak lagi. Namun, menurut saya blog atau kegiatan blogging merupakan sebuah pengembangan jati diri dan kemampuan untuk menulis, sangat di pertaruhkan di sebuah blog. Di mana kreatifitas menjadi ujung tombak dan semangat sebagai motor penggeraknya. Saya teringat, waktu pertama memulai aktifitas ini. Apa yang harus saya tuliskan?, apa yang harus saya bagi dalam sebuah blog?. Bos saya menasehati katanya : “jangan jadi yang paling pinter, tapi jadilah yang paling kreatif!.” Apa maksudnya?, pada waktu itu saya bingung. Kemudian lambat laun saya mulai menemukan jawabannya. Yap, menjadi pintar memang sangat sulit, membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Proses kreatif dalam penulisan sebuah artikel dalam postingan blog, menurut saya adalah mengembangkan apa yan

Si Lebay

Perkenalkan namaku Lebay, tubuhku terbuat dari debu kerikil arcopodo yang di dalamnya mengalir darah semangat sangga buana, ototku terbentuk dari baja keberanian gajahmungkur dan hatiku tercipta dari bongkahan jiwa abadi surya kencana. Telah kususuri jalan tapak penuh liku, duri dan nanah untuk kesekian kalinya. Jalan yang sarat akan peperangan nestapa pilu, dimana raja kepalsuan menjadi pemenangnya. Pagi ini ku temui pengemis. Ku kepalkan ditangannya segenggam emas dua puluh empat karat. Ku modali para perampok itu senjata api untuk menembak kemaluannya sendiri. Ku nikahi seribu bidadari papa penuh penyakit dunia. Ketika mereka merengak dalam dekapan tali di leher, terkait di dahan pohon adenium raksasa. Untuk menyelesaikan penderitaan Baca Selengkapnya...

Surat-surat Cinta Kahlil Gibran dan May Zaidah 2

Surat dari Kahlil Gibran kepada May Zaidah, yang menceritakan tentang perasan Gibran yang terdalam tentang sahabat, yang tidak pernah mengerti buah dari rahasia dan pemikirannya, dan mengatakan bahwa : “Ini hanyalah nyanyian yang merdu” perihal isi hati Gibran. Tentang ke-putus asa-an yang hanya bersifat sementara. Yang kemudian ke-putus asa-an akan itu akan berubah menjadi sebuah harapan. Surat Dari Kahlil Gibran kepada May Zaidah 1 November 1920 Baca Selengkapnya...

Cerpenku : SamSara dan Bulan

Sam, masih saja termenung, duduk di atas atap rumahnya memendangi bulan. Sara, gadis titisan medusa dan dewi sri, dengan kekuatan medusa dan kebijakan dewi sri menyatu dalam dirinya. Cantik dengan tatapan sendu yang bisa membuat lelaki terpatung seperti batu, jika menatapnya. Huuuuushh!!, Sam menghembuskan nafas bersama bayangan Sara yang sedikitpun tidak pernah hilang dari ingatannya. Sara, kenapa kamu harus pergi. Ke kota yang tidak pernah aku bayangkan dan mengerti. Demikian aku selalu mengatakan padanya. Hanya untuk menjadi seorang penulis?, tidak inginkah kamu menghabiskan waktu bersamaku lagi dan memandang bulan, kemudian saling berbagi tentang penatnya hidup?. Tak kuasa rasanya melepas gadis ini. Dia sahabat sekaligus perasaan hati yang terwujud, walaupun secara terang aku tidak pernah mengatakannya. Besok ia berangkat, aku amat bimbang. Apa aku harus mengantarnya dan mengucapkan “selamat berpisah”, dengan bola mata terpendar air mata?. Atau aku hanya diam di sini dan meniti

Surat-surat Cinta Kahlil Gibran dan May Zaidah 1

Dr. Jamil Jabre menulis : “Sulit dibayangkan seorang pria dan seorang wanita jatuh cinta tanpa saling mengenal atau bertemu, kecuali hanya lewat korespondensi (surat-menyurat). Akan tetapi para seniman memang punya cara hidup sendiri yang aneh, dan hanya dapat di pahami oleh mereka sendiri. Beliau menambahkan : “Hubungan sastra dan hubungan cinta antara Kahlil Gibran dan May Zaidah bukanlah sebuah dongeng atau praduga, tetapi sebaliknya adalah sebuah fakta yang dapat di buktikan kepada umum lewat surat-surat yang di terbitkan oleh May Zaidah setelah Gibran Wafat.” Ketika Buku sayap-sayap cinta (The Broken Wings), pertama kali terbit dalam bahasa arab, Gibran mengirimkan satu jilid kepada May Zaidah, seorang pengarang Wanita terkenal dari Lebanon. Gibran meminta kepada May Zaidah untuk mengulasnya. Untuk itu May menulis surat sebagai berikut : Baca selengkapnya...

Si Pahit Umur

Gambar
Menandai, kalam malam dalam kerut wajah Menoreh, layu daun pada tatap mata binar Menyibak, tabir hati dalam kalbu Musnah... Musnah.. Musnah, Di bawa kabur iblis penjaga pikiran Hati.. hati.. Hati.. Bisiknya lirih, senyap Nur cahaya. Walau begitu, ku siapkan tongkat untuk menapaki jalan sempit agak curam licin. Seorang Bapak bermandikan cahaya mengingatkan dengan senyum anggunnya Hati.. hati nak tergelincir seraya membelai wajah jiwa-ku Sesungguhnya "aku", tidak mempermasalahkan akan jalan-mu tapi akan tongkat-mu kau harus memiliki tongkat yang kuat. Dan.. jangan lupa teruslah berjalan.. aku..menunggu-mu di ujung tapak penderitaan

Anugerah Ibu Anugerah

Gambar
Sejak kecil, baru lahir ketika kita merasakan hangatnya susu dari dada ibu. Beruntungkah kita atau hanya angan?. Di dekat dan dinyanyikan sebuah lagu kasih, di belai dan mungkin dibacakan sedikit dongeng tentang Pinokio atau putri dari kayangan. Hmmm, semenjak kita dewasa dan mulai biasa berfikir sendiri hadirlah sebuah anamoli "surga ada di telapak kaki ibu" benarkah atau hanya sebuah filosofi yang di tamankan dalam benak agar kita tidak lupa akan "bahasa ibu", "bahasa kasih". Kembali ke kelahiran, sebuah pertarungan yang di lakukan oleh ibu saat itu semua sakit fisik yang di sebut neraka hadir di tengah selangkangan ibu. Ia meronta, sesat kemudian mengatur nafas dari mulut. Sang ayah hadir di sampingnya mengenggam tangan ibu dan memberikan sebuah semangat, walupun ia sebenarnya takut tapi itulah tugasnya. Beruntungkah aku? atau hanya sebuah episode lain yang di putar di dalam alam bawah sadarku. keberanian mulai manjalar di hatiku, kugenggam erat d

Sekuntum Senyum

Gambar
Berikanlah sekuntum senyum untuk hati yang sepi Berikanlah sekuntum senyum untuk jiwa yang renta gemarlap cahaya hanya ilusi yang ku butuh hanya sekuntum senyum Ada duri merindu di dalam kalbu menyeruat meronta dan menusuk-nusuk Dalam genggamam sekuntum senyum di lemparnya kepadaku hanya kita yang tahu hanya kita yang mengerti sebagian menilai sebagian meraba rasa sampailah aku kepadanya "sekuntum senyum"

kepulan kabut

Pagi ini sebersit kabut, kalam namun mengharukan tapi juga menggembirakan meraba kesendirian. Wanginya separti telah ku kenal puluhan tahun yang lalu. Kadang merobek hati namun kemudian ia menampakkan wujudnya kembali seperti itu seterusnya. Ada hal yang kita pahami sebagian sangat mudah, sebagian lagi gelap bisa terang bisa juga kabur. Seperti sebuah permainan yang di kutuk melalui pikiran ketika hati memaknainya ia hilang tak tentu rimbanya separti tersesat dan tanpa ampun membalikkan kesadaran. Sebersit kabut itu masih saja terbentuk dengan citranya yang anggun, meliuk-liuk dengan lincah seolah ia adalah penari ulung yang tak tertandingi kelihaian gerakannya. Ingin rasanya ku menyibak kepulan sang kabut dengan sepi jiwa dan menyedotnya dalam botol-botol anggur kosong itu. Sampai-sampai ia kemudian melantunkan sebuah puisi yang ku kenal : "kabut ku kabut mu, sesungguhnya bentukku indah. Mengapa kau ingin mengurungku Lepaskanlah aku selayaknya burung-burung yang t

Berkaca pada cermin

Gambar
Pagi cermin, siapakah yang paling cantik? tentu saja tuan Putri. Di mulailah episode keluh kesah sang putri perihal pangeran2 yang di kencaninya Seratus tahun sudah... Sang putri selalu menanyakan hal yang sama pada cermin dan berkeluh kesah. Sampai2 kulitnya kisut..! semuanya gagal tak ada pangeran yang mau meminangku sekarang.. itulah masalahnya tuan putri, sang cermin menjawab!.. setiap kali aku mengingatkan tuan putri tak mau mendengar malahan berkeluh kesah teruss.. cape dech..!! Maksudmu cermin... kemudian cermin menjawab lantang.. Kau tuan putri terlalu banyak mengeluh sehingga para pangeran itu selalu berubah pikiran untuk meminang tuan putri... Kenapa begitu..?? sang putri marah... Ku beri satu rahasia.. kaum laki2 itu mahluk yang paling lemah. Secara mental, jadi tuan putri hanya menambahkan kelemahan mereka saat mengeluh, jelas saja meraka takut dan berubah pikiran lalu cabut dari tuan putri. hmmmm aku mengerti sekarang.. (jawab sang putri yakin). Tapi maaf, t

Firman Daun

Gambar
Lihat aku.. hijau.. segar dan berkilau di terpa cahaya matahari. Tapi taukah kamu, aku hanya sementara tidak kekal, sebentar lagi warnaku akan pudar kecoklatan di makan sang waktu. Namun sebelum itu terjadi aku akan berfirman. "Aku Daun" Taukah kamu bahwa tuanya aku adalah sebuah proses alamiah!, aku hidup kemudian mati kemudian hidup lagi. Dan Nanti tiba saatnya aku mati dan berguguran sesungguhnya hal itu terjadi karena izin Allah yang maha agung. Saat tubuhku tua dan mengering aku akan menggugurkan diriku ke hariban bumi. haaaah hanya orang-orang yang memahami ku akan mengerti. Bahwa aku sesungguhnya tidak mati, bumi dan tanah akan memakanku kemudian aku jadi makanan pohon yang telah menumbuhkan aku. Dengan izin-Nya aku mati dan dengan izinnya pula aku mengabdikan kematianku menjadi makanan sumberku.

Antara 2 Genggam Garam, Segelas Air dan Danau

Kisah ini saya dengar dari sebuah Radio swasta di Jakarta tapi saya lupa nama radionya. kira-kira seperti ini kisahnya : Suatu hari Baharuddin berkunjung ke sebuah desa di mana di masa yang lalu ia pernah tinggal dan belajar dengan seorang guru yang amat bijak. Kaget Bahar nampaknya di teras padepokan di mana dulu ia pernah belajar telah di suguhi beraneka ragam makanan dan minuman khas desa tersebut. Kemudian dari dalam rumah sang guru keluar dengan raut wajah yang begitu mempesona menyambut Baharudin seolah ia tahu akan kehadiran muridnya itu. Padahal bahar sebelumnya tidak pernah memberi kabar bahwa ia akan datang... anehh (pikir ia).. Back to story. Guru           : selamat datang Bahar (sang guru menyapa) Baharuddin : (Mencium tangan guru dengan peghormatan), terima kasih guru, tapi dari mana guru tahu bahwa saya... Guru          : sudah lah mari masuk!! dan ceritakanlah Nampaknaya guru kita ini bukan tipe orang yang suka berbasa-basi yang tak perlu.. to the point. B

Seperti Anugerah

Gambar
Bisakah kita mencintai "dingin" selayaknya kita mencinta "kehangatan" . Atau biaskah kita  "berbagi" saat diri kita "kekurangan". Ya.. sebuah p[ertanyaan yang harus kita jawab sebelum kita melanjutkan perjalanan. Sebuah anugerah adalah jika seseorang atau sesuatu tidak berhenti tumbuh. Lihat tanaman di sekitar kita apakah mereka berhenti tumbuh jawabannya jelas tidak, ia berubah setiap detik setiap jam, setiap hari, setiap tahun. Namun ia konsisten untuk selalu tumbuh. Ada yang lambat ada yang cepat, tergantung dari alam sekitarnya yang memberikan konribusi. Pernah kau merenungkannya. Atau hanya meliriknya.Begitu pula kehidupan pribadi, harus selalu tumbuh jika tidak kita akan selalu kerdil dan di kerdilkan. Dan yang lebih penting pernahkah kita belajar dari tanaman di sekitar kita, jika tidak kita termasuk orang yang "bodoh" dan orang yang bodoh adalah orang yang berhenti untuk tumbuh. Ia menjadi keruh dan penuh penyakit. Sa