Telah-ku Pejamkan Amarah, Ku Hembuskan Nafas Ke Ikhlasan
Semuanya Berawal dari Hasrat. Sulamannya menjerat akal Budi Nurani. Begitu Kuatnya ia mencengkram hati ku keluh meronta tak berdaya.
Jika keiklasan adalah jalan, maka hati akan menyapanya mesra dalam hariban keindahan kasih yang berpelukan dalam dinginnya pikiran.
Telah ku pejamkan Amarah, Ku hembuskan nafas keiklasan. Bukan karena terpaksa, tapi separti yang di katakan oleh sang master Kahlil Gibran : "Cinta adalah Kodrat manusia & Membagi Cinta adalah Takdirnya ". Maka terimalah aku dalam pelukan hatimu, bersama kemesraan dalam segumpal kerinduan akan kasih.
Telah lama kita saaling mengenal, entah untuk berapa masa kehidupan. Tadi aku sangat takut akan kehilanganmu, tapi ketakutan itu hanya ciptaan imajinasi-ku yang amat semu. Untuk apa merasa takut jika hati kita bersatu, untuk apa merasa takut jika jiwa kita sel;alu terpaut..... jauh... dekat... sedih... senang... hanya kita yang tau dan sementara tangan-tangan harap tak pernah menghantui-ku lagi.
Hanya senja kala iklas ini terpatri... kala pagi embun saat nafas iklas ini terhembus ....
Hanya kita.. yang tau...
sementara di sana orang-orang masih sibuk dengan pikiran dan perasaannya kita telah bebas ...
Hanya kita...
Kita....
Selalu....
Jika keiklasan adalah jalan, maka hati akan menyapanya mesra dalam hariban keindahan kasih yang berpelukan dalam dinginnya pikiran.
Telah ku pejamkan Amarah, Ku hembuskan nafas keiklasan. Bukan karena terpaksa, tapi separti yang di katakan oleh sang master Kahlil Gibran : "Cinta adalah Kodrat manusia & Membagi Cinta adalah Takdirnya ". Maka terimalah aku dalam pelukan hatimu, bersama kemesraan dalam segumpal kerinduan akan kasih.
Telah lama kita saaling mengenal, entah untuk berapa masa kehidupan. Tadi aku sangat takut akan kehilanganmu, tapi ketakutan itu hanya ciptaan imajinasi-ku yang amat semu. Untuk apa merasa takut jika hati kita bersatu, untuk apa merasa takut jika jiwa kita sel;alu terpaut..... jauh... dekat... sedih... senang... hanya kita yang tau dan sementara tangan-tangan harap tak pernah menghantui-ku lagi.
Hanya senja kala iklas ini terpatri... kala pagi embun saat nafas iklas ini terhembus ....
Hanya kita.. yang tau...
sementara di sana orang-orang masih sibuk dengan pikiran dan perasaannya kita telah bebas ...
Hanya kita...
Kita....
Selalu....
Meredamkan amarah agar tidak menguasai diri, nice tips thanks
BalasHapus