Puisi Tanpa judul
Begitu perlahan angin membaringkan diriku di awan. Tapi mimpimu melesat ke galaksi yang terjauh meninggalkan seratus gladiola, begitu cepat hingga suaramu tak sempat ku catat dalam hatiku. Mendung atau cerah padatkan senja menjadikan kata-kata nan indah.
Begitu indah hadir di genggaman kuncupnya mekar sudah, harumnya mengusik kalbuku tuk dapatkan sejuta kedamaian bagaikan sejuknya embun pagi yang bertebaran di dahan dan ranting.
Datanglah hari yang teramat indah tiada lagi galau di hati, di sana ada sebuah bintang harapan menyambut dengan penuh ramah. Satu mimpi yang sangat indah tentang kita berdua dalam langkah dan cinta.
Dengan ini ku panjatkan do’a hanya untukmu, seorang agar segala hasrat dan angan serta cinta tetap abadi dalam genggaman erat janji kita ber-dua yang telah menyatu dalam cinta dan kasih sayang kita ber-dua.
Begitu indah hadir di genggaman kuncupnya mekar sudah, harumnya mengusik kalbuku tuk dapatkan sejuta kedamaian bagaikan sejuknya embun pagi yang bertebaran di dahan dan ranting.
Datanglah hari yang teramat indah tiada lagi galau di hati, di sana ada sebuah bintang harapan menyambut dengan penuh ramah. Satu mimpi yang sangat indah tentang kita berdua dalam langkah dan cinta.
Dengan ini ku panjatkan do’a hanya untukmu, seorang agar segala hasrat dan angan serta cinta tetap abadi dalam genggaman erat janji kita ber-dua yang telah menyatu dalam cinta dan kasih sayang kita ber-dua.
Di tulis oleh : Ria Sundari ("Seorang Sahabat Lama")
Komentar
Posting Komentar